Rabu, 05 Oktober 2016

KAIDAH BERDIALOG DENGAN JIN

KAIDAH BERDIALOG DENGAN JIN
(saat Terapi Ruqyah Syar'iyyah)


ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ، ﻭﺑﻪ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ
ﻋﻠﻰ ﺃﻣﻮﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻟﺪﻳﻦ، ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ
ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺃﺷﺮﻑ ﺍﻟـﻤﺮﺳﻠﻴﻦ
ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﺃﺟـﻤـﻌﻴﻦ، ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ

Dalam terapi ruqyah, ada hal yang terkadang SULIT dihindari oleh peruqyah, yakni berdialog dengan jin yang ada dalam tubuh pasien, baik saat pasien total dikuasai secara penuh (kesurupan total) ataupun semi total, yakni pasien masih sadar atas apa yang terjadi namun tidak bisa mengendalikan dirinya (ucapan dan atau perbuatannya).

Sulit dihindari bukan berarti tidak bisa dihindari.
Yang MUSTAHIL dilakukan adalah memastikan bahwa dalam setiap ruqyah akan selalu ada kesurupan.

Sulitnya menghindari dialog dengan jin seringkali dikarenakan :
1. reaksi dari jin yang memancing terjadinya dialog, seperti : berteriak kepanasan, tertawa menyepelekan roqii, berkata tidak bisa keluar, menantang roqii adu kekuatan, bahkan sampai menggoda peruqyah (misal berkata : ustadz, kamu ganteng... :))

2. Kebutuhan informasi, misal :
-jin jenis sihir apa jin biasa?
-apa sebab mereka bisa masuk? (Amalan bid'ah, angan2, dll)
-siapa yang berbuat/menyuruh sihir
-berapa jumlah mereka
- dll

3. Kepentingan dakwah,
misal jika jin mengaku dia masuk karena merasa kasihan atau ingin memberi penjagaan pada pasien, lalu roqii memberikah pemahaman yang benar, dan kemudian dituntun bersyahadat, dan bahkan jin diperintahkan untuk mengajak semua teman2nya atau anak buahnya untuk keluar bersama, dll

Tentunya, dalam dialog dengan jin, roqii harus memiliki akidah dan tauhid yang lurus, menguasai ilmu tentang dunia jin dan tipu daya syetan serta pemahaman fiqih yang memadai, khususnya penguasaan ayat dan hadits2 tentang jin dan syetan. Tujuannya agar TIDAK TERTIPU dan TERPEDAYA oleh jin (diadu domba, ditipu dll) dan bahkan terjerumus pada kesyirikan.  
***************

**Membuat kesimpulan dari dialog dengan jin**

Membuat kesimpulan HANYA berdasarkan dialog dengan jin jelas perbuatan ceroboh, terlebih tidak didasari dalil2 relevan.

Misal ada roqii mengatakan bahwa jin pada pasien adalah jin Naruto padahal bisa jadi jin adalah syetan yang masuk dari faktor lain, yakni : suka membantah orang tua bahkan dengan nada tinggi, suka berbohong dll. Kebiasaan bohong tsb sudah ada sebelum kebiasaan menonton Naruto.

Atau roqii berani memastikan jumlah jin yang ada di tubuh pasien hanya didasarkan pengakuan jin.

KAIDAH DIALOG dengan JIN
Kaidah1:
Ucapan jin tidak dididustakan kecuali bertentangan dengan dalil dan tidak dibenarkan (membenarkannya) kecuali sesuai dengan dalil
Contoh 1:
Kasus : banyak tukang/pekerja yang sakit mendadak setelah menebang sebuah pohon bahkan kesurupan :
Jin : aku jin pohon yang ditebang, rumahku dirusak
Roqii : seandainya mereka baca basmalah, apa kalian masih bisa balas dendam?
J : tidak bisa
R : kenapa tidak bisa?
J : ndak tahu, pokoknya kalau ada yang doa, panas, jadi lemah
...........Dst
=>ucapan jin tentang basmalah (membuat panas), masih bisa diterima.

Dalil :
........ucapkanlah Bismillah sebab jika engkau mengucapkan basmalah syetan akan mengecil hingga seukuran lalat. (HR. Abu Dawud)

Contoh 2 :
R : kalau kamu benar sakti, ayo masuk ke badan saya, jangan cuma berani sama wanita
J : tidak bisa
R : kenapa tidak bisa
J : panas, banyak tamengnya
Fakta : roqii rutin membaca dzikir pagi petang termasuk tahlil komplit 100x

Dalil :
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: Barangsiapa mengucapkan :
La ilaha illallah wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qadir -yg artinya: Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu-, dalam sehari 100x, maka ia memperoleh pahala yang menyamai dengan memerdekakan sepuluh
orang hamba sahaya, juga untuknya dicatatlah sebanyak seratus kebaikan dan dihapuskanlah dari dirinya sebanyak seratus keburukan, juga ia dapat memperoleh PENJAGAAN dari godaan
syaitan pada harinya itu sampai waktu sore......dst (Muttafaq alaih)

Kaidah 2 :
Ucapan jin meski benar, tetap dia adalah pembohong. sehingga mudah dan cenderung mencampur hal yang benar dengan kebohongan
Contoh :
Roqii : siapa kamu? Kenapa bisa masuk?
Jin : dia minum tangan kiri
Fakta : gangguan jin sudah ada lama, sejak pasien kecil (indigo)
=>jika roqii tidak jeli, seusai ruqyah dia hanya fokus nasehat agar pasien tidak makan/minum tangan kiri, padahal sumber utama belum tersentuh/terdeteksi, karena bisa jadi itu adalah sihir dll.

Dalil :
......Hai Abu Hurairah, yang diucapkannya
itu betul, meski pencuri itu PEMBOHONG." Beliau lalu bertanya," Taukah kamu siapa yang datang tadi malam dan malam-malam sebelum itu ? Abu Hurairah menjawab," Tidak tahu ya Rasulullah." Nabi bersabda," Dia itu syetan."
( Shahih Bukhari)

Kaidah3 : Meski jin bicara fakta yg benar, maka BESAR kemungkinan sedang menggiring manusia agar tertipu dan percaya pada kebohongan2 mereka selanjutnya

Saya banyak menemukan kasus, jin hanya ngarang cerita tapi benar dan masuk akal (misal berkata bahwa masuknya jin karena ini dan itu, memang benar, itu sesuai yg dilakukan pasien, (misal minum bir) ternyata sebab utamanya adalah karena sihir atau jin pusaka/jimat (trik tipuan jin agar roqii berhenti analisanya sampai sana/ tidak sampai pada sebab utama)
********************

**Teknik Membongkar Kedustaan Jin**

Ada beberapa teknik agar kedustaan jin terbongkar, atau untuk mendeteksi potensi kebohongan pada ucapannya
1. Bacakan Surat Al Baqarah ayat 72 1/3x:
....... wallaaHu mukhrijum maa kuntum taktumuun (Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan).
        Lalu tiup ke arah wajah pasien atau mulut (tidak perlu terlalu dekat :)), jika si jin teriak, reaksi kesakitan dll, maka ucapannya insya Allah bohong baik sebagian atau keseluruhannya.

2. Mengajak si jin bersumpah
Inti isi sumpah adalah jin bersedia menerima azab apabila dia berbohong. Umumnya jin akan merasa tidak sanggup di awal sumpah atau di tengah sumpah jika dia berbohong.

Namun pada kasus tertentu, wallahu a'lam, jin bisa saja lancar bersumpah sementara ada kebohongan dalam sumpahnya. Hal ini insya Allah dapat terjadi karena roqii terlalu bernafsu menghendaki jawaban yang diinginkan.  

Contoh Sumpah :
Ya Allah, saya bersumpah dengan namaMU, Wallahi, saya  Siap diadzab dunia akhirat jika berdusta. Bahkan saya siap tubuh saya terbakar seketika jika saya berbohong. Dst

3. Meneliti atau mencocokkan ucapan jin dengan dalil atau dengan realita
Contoh :
R : kamu siapa?
J : aku jin yang pernah diruqyah oleh ust A, dan saat ini tinggal di Masjid B. Saya sudah tinggal di Mekah 4 tahun
R : berarti kamu sudah belajar bahasa arab ya
J : iya
R : Kaifa haluk?
J : eemmm, makadir (he he syair sebuah lagu)
R : ooh..berani bohong ya? Nih rasakan minyak bidara ruqyah...
J : adoooooh.... Ampuuun, iya saya bohong
:) :)
***********

**Mengkonfrontir dan Membuktikan Ucapan Jin**

Sebagaimana sudah disinggung di atas, bahwa dalam kondisi tertentu, dibutuhkan informasi dari jin, misal siapa yang menyuruhmu? Dimana buhul sihirnya? Dll

Maka, pada kasus tertentu jin akan menjawab pertanyaan tsb. Lalu bagaimana untuk mengetahui kebenaran ucapan jin tsb? Maka jawabannya adalah dengan pembuktian ucapan jin. Pembuktian ini bisa melalui 2 cara :
  1. Mengkonfrontir ucapan jin dengan yang dituduh, ATAU
  2. bisa juga berupa pembuktian secara fisik.

Contoh 1:
Jin : 'buhul ada di pojok depan rumah, dipendam'
Setelah dicari, ternyata benda yang dimaksud, ADA. Maka jin berkata benar DALAM HAL tsb, namun bukan berarti jujur 100%, karena bisa jadi itu buhul lain atau itu hanya media syirik yang dipendam pemilik rumah yang lama/penghuni sebelumnya.

Contoh 2 :
Sebagaimana kisah dituturkan roqii Misgianto Pribadi tentang kasus di Solo. Saat sahabatnya, ust Samzaini meruqyah seseorang yang mirip stroke. Saat awal ruqyah langsung ada reaksi bergetar, begitu disemprot minyak herbal QHI, di hidung dan tulang ekor, langsung heboh.

Singkat cerita, jin mengaku sebagai jin pesugihan paman si pasien. Pasien tsb ditargetkan sebagai tumbal. Langsung keluarga minta dikonfrontir, dan langsung ke rumah si paman.

Awalnya tentunya si paman menolak tegas, namun si jin bisa menyebutkan secara persis tempat persembahan pesugihannya, yakni di bawah tempat tidur.

Wal hasil, ternyata ada satu ruang rahasia,
Dengan penerangan HP, tampak ada
sesajen dan 4 botol besar berisi macam
macam persembahan.

Si Paman akhirnya mengaku. Terjadilah keributan yang kemudian didamaikan oleh si ustadz. Si Jin pun sudah keluar. Wallahu a'lam. Kisah selengkapnya di www.belajarruqyah.com/2015/12/meruqyah-keponakan-yang-lumpuh-akibat.html?m=1

Bersambung insya Allah.....
**Mereka yang tertipu ucapan jin**
**Trik Jin Memperdaya Peruqyah**

Wallahu a'lam
Hadanallahu waiyyakum ajma'in
Barakallahu fiikum
ﻭ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

*disampaikan dalam kajian WA room bersama roqii syar'iyyah Jatim
Kamis, 29 September 2016

Alfan Bainofi, S.Pd
Trainer Ruqyah Syar'i  
(Ruqyah-Bekam-Herbal)
Terapi Ruqyah GRATIS
Kamis-Ahad Jam 9 Pagi - 9 Malam di rumah (Griya Sehat Qurani Al Ikhlas), Perum Taman Bambu G-1 

(200m Selatan pasar) Wirolegi Sumbersari Jember Hp 082336887655/ 085259221022.