KAIDAH BERDIALOG DENGAN JIN
(saat Terapi Ruqyah
Syar'iyyah)
ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ، ﻭﺑﻪ
ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ
ﻋﻠﻰ ﺃﻣﻮﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻟﺪﻳﻦ،
ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ
ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺃﺷﺮﻑ ﺍﻟـﻤﺮﺳﻠﻴﻦ
ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﺃﺟـﻤـﻌﻴﻦ، ﺃﻣﺎ
ﺑﻌﺪ
Dalam terapi ruqyah, ada hal
yang terkadang SULIT dihindari oleh peruqyah, yakni berdialog dengan jin yang
ada dalam tubuh pasien, baik saat pasien total dikuasai secara penuh (kesurupan
total) ataupun semi total, yakni pasien masih sadar atas apa yang terjadi namun
tidak bisa mengendalikan dirinya (ucapan dan atau perbuatannya).
Sulit dihindari bukan berarti
tidak bisa dihindari.
Yang MUSTAHIL dilakukan
adalah memastikan bahwa dalam setiap ruqyah akan selalu ada kesurupan.
Sulitnya menghindari dialog
dengan jin seringkali dikarenakan :
1. reaksi dari jin yang
memancing terjadinya dialog, seperti : berteriak kepanasan, tertawa
menyepelekan roqii, berkata tidak bisa keluar, menantang roqii adu kekuatan, bahkan
sampai menggoda peruqyah (misal berkata : ustadz, kamu ganteng... :))
2. Kebutuhan informasi, misal
:
-jin jenis sihir apa jin
biasa?
-apa sebab mereka bisa masuk?
(Amalan bid'ah, angan2, dll)
-siapa yang berbuat/menyuruh
sihir
-berapa jumlah mereka
- dll
3. Kepentingan dakwah,
misal jika jin mengaku dia
masuk karena merasa kasihan atau ingin memberi penjagaan pada pasien, lalu
roqii memberikah pemahaman yang benar, dan kemudian dituntun bersyahadat, dan
bahkan jin diperintahkan untuk mengajak semua teman2nya atau anak buahnya untuk
keluar bersama, dll
Tentunya, dalam dialog dengan
jin, roqii harus memiliki akidah dan tauhid yang lurus, menguasai ilmu tentang
dunia jin dan tipu daya syetan serta pemahaman fiqih yang memadai, khususnya penguasaan
ayat dan hadits2 tentang jin dan syetan. Tujuannya agar TIDAK TERTIPU dan
TERPEDAYA oleh jin (diadu domba, ditipu dll) dan bahkan terjerumus pada
kesyirikan.
***************
**Membuat kesimpulan dari
dialog dengan jin**
Membuat kesimpulan HANYA berdasarkan
dialog dengan jin jelas perbuatan ceroboh, terlebih tidak didasari dalil2
relevan.
Misal ada roqii mengatakan
bahwa jin pada pasien adalah jin Naruto padahal bisa jadi jin adalah syetan
yang masuk dari faktor lain, yakni : suka membantah orang tua bahkan dengan
nada tinggi, suka berbohong dll. Kebiasaan bohong tsb sudah ada sebelum kebiasaan
menonton Naruto.
Atau roqii berani memastikan
jumlah jin yang ada di tubuh pasien hanya didasarkan pengakuan jin.
KAIDAH DIALOG dengan JIN
Kaidah1:
Ucapan jin tidak dididustakan
kecuali bertentangan dengan dalil dan tidak dibenarkan (membenarkannya) kecuali
sesuai dengan dalil
Contoh 1:
Kasus : banyak tukang/pekerja
yang sakit mendadak setelah menebang sebuah pohon bahkan kesurupan :
Jin : aku jin pohon yang
ditebang, rumahku dirusak
Roqii : seandainya mereka
baca basmalah, apa kalian masih bisa balas dendam?
J : tidak bisa
R : kenapa tidak bisa?
J : ndak tahu, pokoknya kalau
ada yang doa, panas, jadi lemah
...........Dst
=>ucapan jin tentang
basmalah (membuat panas), masih bisa diterima.
Dalil :
........ucapkanlah ‘Bismillah’
sebab jika engkau mengucapkan basmalah syetan akan mengecil hingga seukuran
lalat.” (HR. Abu Dawud)
Contoh 2 :
R : kalau kamu benar sakti, ayo
masuk ke badan saya, jangan cuma berani sama wanita
J : tidak bisa
R : kenapa tidak bisa
J : panas, banyak tamengnya
Fakta : roqii rutin membaca
dzikir pagi petang termasuk tahlil komplit 100x
Dalil :
Dari Abu Hurairah r.a.
bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa mengucapkan
:
La ilaha illallah wahdahu la
syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala
kulli syai-in qadir -yg artinya: Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa,
tiada sekutu bagiNya. BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah
adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu-, dalam sehari 100x, maka ia memperoleh
pahala yang menyamai dengan memerdekakan sepuluh
orang hamba sahaya, juga
untuknya dicatatlah sebanyak seratus kebaikan dan dihapuskanlah dari dirinya
sebanyak seratus keburukan, juga ia dapat memperoleh PENJAGAAN dari godaan
syaitan pada harinya itu
sampai waktu sore......dst (Muttafaq ‘alaih)
Kaidah 2 :
Ucapan jin meski benar, tetap
dia adalah pembohong. sehingga mudah dan cenderung mencampur hal yang benar dengan
kebohongan
Contoh :
Roqii : siapa kamu? Kenapa
bisa masuk?
Jin : dia minum tangan kiri
Fakta : gangguan jin sudah
ada lama, sejak pasien kecil (indigo)
=>jika roqii tidak jeli, seusai
ruqyah dia hanya fokus nasehat agar pasien tidak makan/minum tangan kiri,
padahal sumber utama belum tersentuh/terdeteksi, karena bisa jadi itu adalah
sihir dll.
Dalil :
......Hai Abu Hurairah, yang
diucapkannya
itu betul, meski pencuri itu PEMBOHONG."
Beliau lalu bertanya," Taukah kamu siapa yang datang tadi malam dan
malam-malam sebelum itu ? Abu Hurairah menjawab," Tidak tahu ya
Rasulullah." Nabi bersabda," Dia itu syetan."
( Shahih Bukhari)
Kaidah3 : Meski jin bicara
fakta yg benar, maka BESAR kemungkinan sedang menggiring manusia agar tertipu
dan percaya pada kebohongan2 mereka selanjutnya
Saya banyak menemukan kasus,
jin hanya ngarang cerita tapi benar dan masuk akal (misal berkata bahwa masuknya
jin karena ini dan itu, memang benar, itu sesuai yg dilakukan pasien, (misal
minum bir) ternyata sebab utamanya adalah karena sihir atau jin pusaka/jimat
(trik tipuan jin agar roqii berhenti analisanya sampai sana/ tidak sampai pada
sebab utama)
********************
**Teknik Membongkar Kedustaan
Jin**
Ada beberapa teknik agar
kedustaan jin terbongkar, atau untuk mendeteksi potensi kebohongan pada
ucapannya
1. Bacakan Surat Al Baqarah ayat
72 1/3x:
....... wallaaHu mukhrijum
maa kuntum taktumuun (Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan).
Lalu tiup ke arah wajah pasien atau
mulut (tidak perlu terlalu dekat :)), jika si jin teriak, reaksi kesakitan dll,
maka ucapannya insya Allah bohong baik sebagian atau keseluruhannya.
2. Mengajak si jin bersumpah
Inti isi sumpah adalah jin
bersedia menerima azab apabila dia berbohong. Umumnya jin akan merasa tidak
sanggup di awal sumpah atau di tengah sumpah jika dia berbohong.
Namun pada kasus tertentu,
wallahu a'lam, jin bisa saja lancar bersumpah sementara ada kebohongan dalam
sumpahnya. Hal ini insya Allah dapat terjadi karena roqii terlalu bernafsu
menghendaki jawaban yang diinginkan.
Contoh Sumpah :
Ya Allah, saya bersumpah dengan
namaMU, Wallahi, saya Siap diadzab dunia
akhirat jika berdusta. Bahkan saya siap tubuh saya terbakar seketika jika saya
berbohong. Dst
3. Meneliti atau mencocokkan ucapan
jin dengan dalil atau dengan realita
Contoh :
R : kamu siapa?
J : aku jin yang pernah
diruqyah oleh ust A, dan saat ini tinggal di Masjid B. Saya sudah tinggal di
Mekah 4 tahun
R : berarti kamu sudah
belajar bahasa arab ya
J : iya
R : Kaifa haluk?
J : eemmm, makadir (he he
syair sebuah lagu)
R : ooh..berani bohong ya?
Nih rasakan minyak bidara ruqyah...
J : adoooooh.... Ampuuun, iya
saya bohong
:) :)
***********
**Mengkonfrontir dan Membuktikan
Ucapan Jin**
Sebagaimana sudah disinggung
di atas, bahwa dalam kondisi tertentu, dibutuhkan informasi dari jin, misal
siapa yang menyuruhmu? Dimana buhul sihirnya? Dll
Maka, pada kasus tertentu jin
akan menjawab pertanyaan tsb. Lalu bagaimana untuk mengetahui kebenaran ucapan
jin tsb? Maka jawabannya adalah dengan pembuktian ucapan jin. Pembuktian ini
bisa melalui 2 cara :
- Mengkonfrontir ucapan jin dengan yang dituduh, ATAU
- bisa juga berupa pembuktian secara fisik.
Contoh 1:
Jin : 'buhul ada di pojok
depan rumah, dipendam'
Setelah dicari, ternyata benda
yang dimaksud, ADA. Maka jin berkata benar DALAM HAL tsb, namun bukan berarti
jujur 100%, karena bisa jadi itu buhul lain atau itu hanya media syirik yang
dipendam pemilik rumah yang lama/penghuni sebelumnya.
Contoh 2 :
Sebagaimana kisah dituturkan
roqii Misgianto Pribadi tentang kasus di Solo. Saat sahabatnya, ust Samzaini meruqyah
seseorang yang mirip stroke. Saat awal ruqyah langsung ada reaksi bergetar,
begitu disemprot minyak herbal QHI, di hidung dan tulang ekor, langsung heboh.
Singkat cerita, jin mengaku sebagai
jin pesugihan paman si pasien. Pasien tsb ditargetkan sebagai tumbal. Langsung
keluarga minta dikonfrontir, dan langsung ke rumah si paman.
Awalnya tentunya si paman
menolak tegas, namun si jin bisa menyebutkan secara persis tempat persembahan
pesugihannya, yakni di bawah tempat tidur.
Wal hasil, ternyata ada satu
ruang rahasia,
Dengan penerangan HP, tampak
ada
sesajen dan 4 botol besar
berisi macam–
macam persembahan.
Si Paman akhirnya mengaku.
Terjadilah keributan yang kemudian didamaikan oleh si ustadz. Si Jin pun sudah
keluar. Wallahu a'lam. Kisah selengkapnya di www.belajarruqyah.com/2015/12/meruqyah-keponakan-yang-lumpuh-akibat.html?m=1
Bersambung insya Allah.....
**Mereka yang tertipu ucapan
jin**
**Trik Jin Memperdaya
Peruqyah**
Wallahu a'lam
Hadanallahu waiyyakum ajma'in
Barakallahu fiikum
ﻭ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ
ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
*disampaikan
dalam kajian WA room bersama roqii syar'iyyah Jatim
Kamis, 29
September 2016
Alfan Bainofi,
S.Pd
Trainer Ruqyah
Syar'i
(Ruqyah-Bekam-Herbal)
Terapi Ruqyah
GRATIS
Kamis-Ahad Jam 9 Pagi - 9 Malam di rumah (Griya Sehat Qurani Al Ikhlas), Perum Taman
Bambu G-1
(200m Selatan pasar) Wirolegi Sumbersari Jember
Hp 082336887655/ 085259221022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar